• Jelajahi

    Copyright © PaHamlah.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Proyek Pabrik Sawit Bukit Gajah Mangkrak, Publik Desak Audit Dana Miliaran

    Pahamlah.com
    Kamis, 21 Agustus 2025, Agustus 21, 2025 WIB Last Updated 2025-08-21T14:55:45Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    PELALAWAN,PAHAMLAH.COM— Harapan besar masyarakat Desa Bukit Gajah, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, untuk memiliki pabrik minyak makan merah dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini tampaknya tinggal angan. Proyek hasil kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan KUD Sumber Makmur itu kini terbengkalai, menyisakan bangunan setengah jadi dan tiang-tiang rangka yang berdiri kaku di tengah kebun sawit.

    Padahal, sejak peletakan batu pertama pada 12 Juli 2024 lalu, proyek ini digadang-gadang rampung hanya dalam waktu empat bulan. Setahun berlalu, yang tersisa hanyalah fondasi, dinding bata tanpa plester, rumput liar yang menutupi area, serta sebuah kilang berukuran sedang setinggi empat meter.

    Pekerja Pulang Kampung, Upah Tersendat

    Proyek yang dikerjakan PT Andika Pratama Jaya Abadi (APJA) ini disebut sudah menghabiskan dana miliaran rupiah. Namun sejak Februari 2025, aktivitas konstruksi berhenti total. Para pekerja memilih pulang kampung karena upah macet.

    “Masuk bulan puasa sudah tak ada yang kerja, karena upah kami tersendat. Waktu itu cuma diberi pinjaman untuk makan,” ujar Petrus (nama samaran), salah seorang pekerja, Rabu (16/7).

    Meski begitu, Petrus menyebut sebagian besar tunggakan sudah dibayarkan belakangan. “Sekarang tinggal segelintir saja yang belum lunas, paling 1–2 bulan lagi,” tambahnya.

    Polemik Anggaran: KUD Tekor atau Kontraktor Terdampak?

    Ketua Karang Taruna setempat, Erik Satria, mengklaim proyek mandek karena anggaran dari dinas tak kunjung cair. “Awalnya KUD yang menalangi, tapi sampai sekarang pencairan tak turun. KUD jadi tekor, sudah habis miliaran,” katanya.

    Namun versi berbeda datang dari pekerja lain yang menyebut justru kontraktor yang menanggung penuh pembiayaan. “Setahu saya PT APJA sudah keluar duit lebih dari Rp5 miliar. Tidak ada DP pekerjaan, semua murni uang perusahaan,” ungkapnya.

    Anggaran Besar, Hasil Nol

    Hasil penelusuran tim media, nilai pembangunan pabrik minyak makan merah kapasitas 0,5 ton per jam dan PKS mini 5 ton per jam diperkirakan mencapai Rp18 miliar hingga Rp31,5 miliar. Dana itu bersumber dari pinjaman bergulir LPDB Kemenkop RI. Namun di lapangan, yang terlihat hanya kerangka besi dan bangunan mangkrak.

    Janji Tinggal Janji, Publik Curiga Ada Aroma Korupsi

    Proyek ini sempat diresmikan dengan meriah. Menteri Koperasi Teten Masduki bersama Bupati Pelalawan Zukri hadir langsung saat peletakan batu pertama. Kini, satu tahun berselang, warga hanya bisa melihat besi-besi berkarat dan janji yang tak kunjung ditepati.

    Kondisi itu memicu tanda tanya: apakah dana LPDB memang belum cair, ataukah ada penyimpangan dalam pengelolaan? Benarkah KUD Sumber Makmur yang lalai, atau justru kontraktor yang mempermainkan angka?

    Mahasiswa Mendesak Audit Total

    Aliansi Mahasiswa Progresif Riau (AMPRI) mendesak Pemkab Pelalawan turun tangan. “Kalau ada permainan KUD, Bupati dan Kadiskop UKM harus tegas. Jangan diam. Panggil dan periksa Ketua KUD,” kata aktivis AMPRI, Riski Saputra (18/7).

    Sementara Haris, mahasiswa lain, meminta inspektorat melakukan audit menyeluruh. “Jangan sampai dana miliaran lenyap tanpa hasil. Proyek hanya tegak tiang besi, tapi rakyat dibiarkan berharap kosong,” tegasnya.

    Senyapnya Para Pihak

    Sayangnya, Ketua KUD Sumber Makmur Kuntadi enggan berkomentar. Begitu juga Kadiskop UKM dan Perindag Pelalawan Hanafie, serta Bupati Zukri yang tak kunjung merespons permintaan konfirmasi.

    Di tengah diamnya para pihak, warga Bukit Gajah justru menanggung kecewa. Pabrik yang diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi rakyat, kini menjadi monumen ketidakpastian dan simbol rapuhnya tata kelola proyek.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler