Iklan

IMG-20250908-180154

Permainan Kacau Lawan Arab Saudi, Timnas Indonesia Belum Pantas ke Piala Dunia 2026

PaHamlah.com
Kamis, 09 Oktober 2025, Oktober 09, 2025 WIB Last Updated 2025-10-10T03:43:31Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
                        Timnas Indonesia
Jakarta,(PAHAMLAH.COM)-Penampilan Timnas Indonesia saat kalah 2-3 dari Arab Saudi dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (9/10) dini hari WIB, menimbulkan tanda tanya besar: apakah skuad Garuda memang sudah pantas tampil di pentas dunia?

Bukan semata soal kekalahan, tetapi karena permainan Jay Idzes dan kawan-kawan terlihat jauh dari ekspektasi. Kekompakan, soliditas, hingga harmonisasi tim nyaris tak terlihat — seperti tim yang baru dibentuk tanpa waktu cukup untuk beradaptasi.

Setidaknya ada dua hal utama yang hilang dari permainan Indonesia: transisi dan soliditas pertahanan. Transisi yang biasanya mengalir kini tampak kaku. Skema yang diterapkan pelatih Patrick Kluivert seolah kehilangan irama, tidak lagi bergelombang seperti ombak, melainkan terpecah oleh “karang besar” yang tak terlihat.

Masalah bukan semata pada pemain. Mereka hanya menjalankan instruksi pelatih. Ini persoalan sistem yang dibangun Kluivert di sesi latihan dan belum menemukan bentuk terbaiknya.
Pondasi pertahanan pun tampak rapuh. Koordinasi siapa mengawal siapa, kapan menutup ruang, hingga bagaimana merusak serangan lawan, terlihat berantakan.

Beberapa reposisi pemain justru merugikan. Contohnya Yakob Sayuri yang digeser ke posisi bek sayap, jauh dari peran aslinya sebagai winger, sehingga performanya menurun drastis.

Permainan Indonesia melawan Arab Saudi bahkan mengingatkan pada era 2000-an, ketika strategi long pass dan umpan lambung menjadi andalan. Garuda seperti kembali ke masa kelam, bermain tanpa arah yang jelas.
Level permainan pun menurun ke tingkat tim-tim underdog di fase kedua kualifikasi, bukan tim yang siap bersaing memperebutkan tiket ke Piala Dunia.

Wajar jika kemudian muncul anggapan bahwa Timnas Indonesia belum pantas tampil di Piala Dunia 2026. Jika dulu ekspektasi bermain di turnamen bergengsi itu terasa realistis, kini malah tampak terlalu tinggi.

Namun asa belum sepenuhnya padam. Harapan Indonesia masih terbuka — syaratnya satu: menang atas Irak.
Kemenangan atas Irak akan menjaga peluang Indonesia finis sebagai runner-up Grup B, sekaligus melangkah ke fase kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada November mendatang.

Pertanyaannya, bisakah Indonesia menang atas Irak? Jika permainan masih seburuk saat melawan Arab Saudi, tentu sulit. Dalam dua tahun terakhir, Garuda tak sekalipun menang atas Irak — kalah di fase kedua kualifikasi maupun di Piala Asia 2023.

Namun kini situasi berbeda. Baik Indonesia maupun Irak telah berganti pelatih dan mengalami perubahan besar dalam komposisi pemain. Duel kali ini akan menjadi titik pertemuan baru bagi keduanya.

Laga Indonesia kontra Irak akan digelar di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Sabtu (11/10) malam waktu setempat atau Minggu (12/10) dini hari WIB.

Apapun formasi yang dipilih Kluivert, baik dua atau tiga bek, yang terpenting adalah bagaimana ia mampu membangun kembali sistem permainan yang harmonis.
Evaluasi terhadap performa pemain seperti Mark Klok, yang tampil penuh melawan Arab Saudi, juga penting. Jika gaya mainnya sesuai filosofi Kluivert, maka konsistensi harus dijaga.

Jika penguasaan bola (ball possession) menjadi jantung strategi, pemain yang tampil harus punya visi dan kecerdasan umpan, bukan mudah kehilangan bola saat ditekan.

Suporter tentu bisa menerima hasil apa pun — selama tim bermain dengan karakter dan determinasi kuat, bukan seperti melawan Arab Saudi kemarin.

Patrick Kluivert harus sadar, asa menuju Piala Dunia 2026 masih ada, bahkan besar. Tapi asa itu hanya bisa diraih dengan kerja keras dan perencanaan matang, bukan sekadar perjudian atau eksperimen tak jelas.

Sumber :www.cnnindonesia.com
Komentar

Tampilkan

Terkini

Tag Terpopuler