Iklan

IMG-20250908-180154

Perang Dua Tahun di Gaza Berakhir, Israel Ratifikasi Gencatan Senjata dengan Hamas

PaHamlah.com
Kamis, 09 Oktober 2025, Oktober 09, 2025 WIB Last Updated 2025-10-10T06:19:33Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Jakarta,PAHAMLAH.COM-Israel akhirnya meratifikasi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas, menandai langkah terbesar menuju berakhirnya perang dua tahun di Jalur Gaza. Kabinet Israel menyetujui kesepakatan tersebut pada Jumat (10/10/2025) pagi, dengan implementasi penghentian tembak diperkirakan dalam waktu 24 jam ke depan.

“Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja pembebasan semua sandera — baik yang hidup maupun yang meninggal,” tulis Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melalui akun X resminya, dikutip dari Reuters.

Kesepakatan itu mencakup penghentian pertempuran, penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza, serta pembebasan seluruh sandera yang tersisa dengan imbalan ratusan tahanan Palestina. Selain itu, truk bantuan berisi makanan dan obat-obatan akan segera diizinkan masuk untuk membantu warga sipil yang terdampak parah oleh serangan militer.

Kepala Hamas di pengasingan, Khalil Al-Hayya, menyebut pihaknya telah menerima jaminan dari Amerika Serikat dan mediator internasional bahwa “perang telah berakhir.” Meski demikian, implementasi penuh kesepakatan ini masih menghadapi sejumlah tantangan.

Seorang pejabat Palestina mengungkapkan bahwa daftar tahanan yang akan dibebaskan belum final. “Masih ada negosiasi mengenai siapa saja yang termasuk dalam daftar, terutama mereka yang dianggap penting secara politik,” ujarnya.

Di sisi lain, Netanyahu menghadapi tekanan dari kalangan sayap kanan dalam pemerintahannya. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menolak kesepakatan tersebut dan mengancam akan menarik dukungan terhadap pemerintah jika Hamas tidak dibubarkan.
“Hamas harus dihancurkan, bukan dinegosiasikan,” tegas Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dalam pernyataan terpisah.

Menurut rencana, pembebasan sandera akan dimulai dalam waktu 72 jam setelah gencatan senjata diberlakukan. Dari total 48 sandera yang tersisa, 20 diyakini masih hidup, sementara 26 lainnya diperkirakan telah tewas. Hamas menyebut pemulangan jenazah mungkin memerlukan waktu lebih lama.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang disebut sebagai perantara utama dalam kesepakatan ini, dijadwalkan berangkat ke Timur Tengah pada Minggu untuk menghadiri seremonial penandatanganan di Mesir.
“Saya berharap ini menjadi langkah menuju perdamaian abadi di kawasan,” ujar Trump dalam konferensi pers di Washington.

Negara-negara Barat dan Arab juga dilaporkan telah bertemu di Paris untuk membahas pembentukan pasukan penjaga perdamaian serta program rekonstruksi Gaza pascaperang.

Perang Gaza yang meletus sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina dan 1.200 warga Israel. Jika gencatan senjata kali ini dapat dijalankan sepenuhnya, maka hal ini akan menjadi momen bersejarah yang berpotensi mengakhiri salah satu konflik paling berdarah di Timur Tengah dalam dekade terakhir.

Sumber:CNBC Indonesia.com
Komentar

Tampilkan

Terkini

Tag Terpopuler