KPK Periksa Istri Anggota Polisi Terkait Dugaan Gratifikasi dan TPPU Dana CSR BI–OJK

masukkan script iklan disini

JAKARTA, (PAHAMLAH.COM)– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Melissa B Darban, istri seorang anggota kepolisian, pada Kamis (13/11/2025). Pemeriksaan ini dilakukan untuk menelusuri dugaan aliran aset terkait kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2020–2023.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan adanya pemeriksaan tersebut. Menurutnya, pemanggilan saksi dilakukan untuk memperkuat penelusuran aset yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.

“Pemeriksaan ini untuk penelusuran aset,” ujar Budi kepada wartawan.

Usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Melissa memilih bungkam dan langsung bergegas meninggalkan lokasi tanpa memberikan pernyataan kepada media. Selain Melissa, lima saksi lain juga turut diperiksa, termasuk tenaga ahli anggota DPR dan beberapa mahasiswa yang dianggap mengetahui konstruksi perkara.

Dua Anggota DPR Jadi Tersangka

Pada Agustus 2025, KPK telah menetapkan dua Anggota Komisi XI DPR RI periode 2019–2024 sebagai tersangka, yaitu Satori dari Fraksi Nasdem dan Heri Gunawan dari Fraksi Gerindra. Keduanya diduga menerima gratifikasi terkait aliran dana CSR dari BI dan OJK selama 2020–2023.

“KPK telah menetapkan dua orang tersangka, yaitu HG (Heri Gunawan) dan ST (Satori),” ujar Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, pada 7 Agustus 2025.

Keduanya dijerat dengan Pasal 12B Undang-Undang Tipikor tentang gratifikasi, serta ketentuan dalam Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Kasus ini masih terus dikembangkan, dan KPK membuka kemungkinan adanya tersangka baru berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi.

Sumber: Suara.com